TEKNIK MENGGUNAKAN MESIN PENETASAN TELUR


TEKNIK MENGGUNAKAN MESIN PENETASAN TELUR
Description: C:\Users\WIN10\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG20181209225046.jpg
Mesin penetasan merupakan mesin yang digunakan untuk menetaskan telur itik atau unggas yang lain dengan jumlah yang lebih besar, dibandingkan dengan dierami itik itu sendiri. Jika seseorang mengetahui teknik menggunakan mesin ini dengan baik, maka mesin ini akan menghasilkan itik yang lebih banyak. Penetasan menggunakan mesin ini juga mengurangi jumlah telur yang basi karena dibiarkan terlalu lama.
            Mesin penetasan telur ini bisa menampung sebanyak 1000 butir telur, menggunakan mesin penetas telur ini maka akan lebih hemat tempat dan tenaga. Dan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mengurangi resiko gagal tetas, ada beberapa teknik dasar yang harus dipahami.
-                     Sebelum kita menggunakan mesin tetas ini, pastikan mesin tetas dalam keadaan steril atau bersih.
-                     Dan untuk mendapatkan suhu udara yang stabil, kita harus selalu mengecek temperatur mesin penetas tersebut dengan temperature sekitar 380 celcius. Mengatur suhu untuk mesin ini merupakan syarat yang harus dilakukan agar mendapatkan hasil tetas yang tinggi. Mengatur suhu mesin penetas ini terkesan sangat sulit sebab pada umumnya orang tidak tahu bagaimana cara mengatur suhu mesin penetas ini. Suhu ideal pada mesin penetas telur unggas (bebek, ayam, itik) diatur antara 37-400 celcius dengan mengatur thermometernya. Disarankan menggunakan thermometer yang terbuat dari air raksa.
-                     Description: C:\Users\WIN10\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\IMG20181209225117.jpg
Pada hari pertama, masukkan telur sebaiknya pada pagi hari, kemudian tutup lubang fentilasi udara di bagian atas. Pada hari ke-2 pintu mesin penetas telur harus tetap tertutup. Pada hari ke-3 pindah posisi telur dengan cara 3 kali sehari pada pagi (07.00) siang (12.00) dan sore (19.00). pada hari ke-4 rubah posisi telur seperti halnya yang dilakukan pada hari ketiga dan dinginkan telur degan cara membuka fentilasi atas selama 15menit saja. Pada hari ke-5 kita memeriksa satu persatu atau memilah telur tersebut dengan menggunakan alat yang berbentuk balok dengan ada lubang sedikit yang digunakan untuk melihat apakah telur tersebut ada benih itik nya atau tidak, apabila telur tersebut tidak ada benih itik maka disarankan agar telur tersebut disingkirkan saja, dan apabila di dalam telur tersebut ada lingkaran darahnya atau cairan maka disarankan telur tersebut disingkirkan, sedangkan telur yang benihnya sehat dan hidup akan terlihat satu titik merah dengan ada cabang akarnya. Pada hari ke-6 sampai hari ke-12 pindah posisi telur sehati 3 kali dan dinginkan. Pada hari ke-13 sampai hari ke-25 pindah posisi telur secara teratur dengan hitungan 3 kali sehari. Pada hari ke-26 telur akan mulai retak , lalu oles-oleskan kain basah diatas semua telur, langkah ini berfungsi untuk menambah kelembapan udara pada mesin penetas. Pada hari ke-27 telur akan mulai menetas satu persatu. Tetap menjaga suhu agar tidak terlalu panas, jika suhu terlalu panas maka itik yang akan menetas akan mati didalam telur. Dan jika suhu terlalu dingin maka itik yang akan menetas pun akan susah dan akan mati didalam telur, maka baiknya temperatur panas mesin penetas ini harus selalu dipantau agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Pada hari ke-28 telur sudah menetas dan hampir habis, lalu keluarkan dan buang air yang berada di bak bawah mesin penetas telur tersebut. Dan pada hari selanjutnya pindah anak itik ketempat yang sudah disediakan dan bersihkan mesin tetas telur tersebut sampai steril kembali.

Menetaskan menggunakan mesin penetas biasa membutuhkan waktu 28 hari. Tingkat keberhasilan di tentukan oleh beberapa faktor, yang pertama kualitas telur, suhu mesin, dan kondisi udara di area mesin, serta mesin penetas yang digunakan.

Comments

Popular posts from this blog

PERAN OPINION LEADER DALAM SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA

SISTEM KOMUNIKASI DI PERKOTAAN

KEBERAGAMAN MEDIA MASSA DAN SEGMENTASINYA DI INDONESIA