TEKNIK MENGGUNAKAN MESIN PENETASAN TELUR
TEKNIK MENGGUNAKAN MESIN PENETASAN
TELUR

Mesin penetasan merupakan mesin yang digunakan untuk
menetaskan telur itik atau unggas yang lain dengan jumlah yang lebih besar,
dibandingkan dengan dierami itik itu sendiri. Jika seseorang mengetahui teknik
menggunakan mesin ini dengan baik, maka mesin ini akan menghasilkan itik yang
lebih banyak. Penetasan menggunakan mesin ini juga mengurangi jumlah telur yang
basi karena dibiarkan terlalu lama.
Mesin penetasan telur ini bisa
menampung sebanyak 1000 butir telur, menggunakan mesin penetas telur ini maka
akan lebih hemat tempat dan tenaga. Dan untuk mendapatkan hasil yang optimal
dan mengurangi resiko gagal tetas, ada beberapa teknik dasar yang harus
dipahami.
-
Sebelum kita menggunakan mesin
tetas ini, pastikan mesin tetas dalam keadaan steril atau bersih.
-
Dan untuk mendapatkan suhu udara
yang stabil, kita harus selalu mengecek temperatur mesin penetas tersebut
dengan temperature sekitar 380 celcius. Mengatur suhu untuk mesin
ini merupakan syarat yang harus dilakukan agar mendapatkan hasil tetas yang
tinggi. Mengatur suhu mesin penetas ini terkesan sangat sulit sebab pada
umumnya orang tidak tahu bagaimana cara mengatur suhu mesin penetas ini. Suhu
ideal pada mesin penetas telur unggas (bebek, ayam, itik) diatur antara 37-400
celcius dengan mengatur thermometernya. Disarankan menggunakan
thermometer yang terbuat dari air raksa.
-


Pada hari pertama, masukkan telur sebaiknya pada pagi hari,
kemudian tutup lubang fentilasi udara di bagian atas. Pada hari ke-2 pintu mesin
penetas telur harus tetap tertutup. Pada hari ke-3 pindah posisi telur dengan
cara 3 kali sehari pada pagi (07.00) siang (12.00) dan sore (19.00). pada hari
ke-4 rubah posisi telur seperti halnya yang dilakukan pada hari ketiga dan
dinginkan telur degan cara membuka fentilasi atas selama 15menit saja. Pada
hari ke-5 kita memeriksa satu persatu atau memilah telur tersebut dengan
menggunakan alat yang berbentuk balok dengan ada lubang sedikit yang digunakan
untuk melihat apakah telur tersebut ada benih itik nya atau tidak, apabila
telur tersebut tidak ada benih itik maka disarankan agar telur tersebut
disingkirkan saja, dan apabila di dalam telur tersebut ada lingkaran darahnya
atau cairan maka disarankan telur tersebut disingkirkan, sedangkan telur yang benihnya
sehat dan hidup akan terlihat satu titik merah dengan ada cabang akarnya. Pada
hari ke-6 sampai hari ke-12 pindah posisi telur sehati 3 kali dan dinginkan.
Pada hari ke-13 sampai hari ke-25 pindah posisi telur secara teratur dengan
hitungan 3 kali sehari. Pada hari ke-26 telur akan mulai retak , lalu
oles-oleskan kain basah diatas semua telur, langkah ini berfungsi untuk
menambah kelembapan udara pada mesin penetas. Pada hari ke-27 telur akan mulai
menetas satu persatu. Tetap menjaga suhu agar tidak terlalu panas, jika suhu
terlalu panas maka itik yang akan menetas akan mati didalam telur. Dan jika
suhu terlalu dingin maka itik yang akan menetas pun akan susah dan akan mati
didalam telur, maka baiknya temperatur panas mesin penetas ini harus selalu dipantau
agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Pada hari ke-28 telur sudah
menetas dan hampir habis, lalu keluarkan dan buang air yang berada di bak bawah
mesin penetas telur tersebut. Dan pada hari selanjutnya pindah anak itik
ketempat yang sudah disediakan dan bersihkan mesin tetas telur tersebut
sampai steril kembali.
Menetaskan menggunakan mesin penetas biasa membutuhkan waktu
28 hari. Tingkat keberhasilan di tentukan oleh beberapa faktor, yang pertama
kualitas telur, suhu mesin, dan kondisi udara di area mesin, serta mesin
penetas yang digunakan.
Comments
Post a Comment