MERAJUT MIMPI DARI BONEKA AMIGURUMI



2018-12-10 00.00.56.jpg

oleh : Labibah Ninis Abiyu Ghinanda

(MOJOKERTO) - Aktivitas merajut semakin digandrungi anak muda. Seni merajut boneka amigurumi misalnya. Seni ini lebih dulu populer di Jepang hingga akhirnya mewabah dikalangan anak muda Indonesia. Salah satunya Zahrotul Aliyah. Gadis 20 tahun yang tinggal di desa Randubangu, kecamatan Mojosari, kabupaten Mojokerto tersebut telah menekuni hobinya sejak 2017 lalu. Dari hobi merajutnya tersebut, dia merasa bahwa hasil rajutannya memiliki nilai jual. Sehingga dia menjualnya melalui media sosial. Ternyata banyak peminat.
Sebelum menekuni bisnisnya ini, Aliyah adalah seorang alumni angkatan 2016 SMK negeri 1 Pungging. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Universitas swasta di Mojosari. namun tak lama, dia memutuskan keluar karena salah jurusan. Di tahun berikutnya, dia diterima di Univeristas Islam Majapahit jurusan Ilmu Komunikasi. Tetap saja, hal yang sama dilakukannya lagi, yaitu memilih berhenti kuliah. “keputusan tersebut sebenarnya sangat sulit bagi saya, terutama orang tua saya yang benar – benar menentang hal tersebut.” Tutur Aliyah.

Alasan Aliyah memutuskan untuk berhenti kuliah adalah, karena dia merasa jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan passionnya. “dulu memang saya ingin kuliah dijurusan itu dan juga ingin menuruti keinginan orang tua, tetapi saya orangnya gampang bosan jika harus duduk lama di dalam kelas dan hanya mendengarkan materi. Saya lebih suka langsung kerja.” Terang Aliyah
Banyak resiko memang yang harus dihadapi ketika memutuskan berhenti kuliah. Apalagi gelar sarjana juga masih menjadi prestise di jaman sekarang. Misalnya saja membuat orang tua sedih dan kecewa. Selain itu juga menjadi bahan pembicaraan orang lain.
Namun, hal tersebut tak membuat Aliyah patah semangat dan malu. Justru menjadikan dirinya termotivasi untuk membuktikan kepada orang tua dan semua orang bahwa bisnisnya akan berjalan dengan baik meskipun tak melanjutkan kuliah.

INSPIRASI


Berawal dari sisa benang wol milik kakaknya yang sudah tak terpakai. Keinginannya saat itu adalah membuat lampu hias dari benang wol. Namun ternyata hasilnya tak sesuai harapan. Berkali – kali dia mencoba, tetap saja tak berhasil. “rasanya ingin menyerah saja saat itu, tetapi saya tak ingin benang itu sia – sia.” Ucap Aliyah.
Kemudian dia mencari di internet berbagai kreasi yang terbuat dari benang. Banyak sekali kreasi – kreasi yang muncul namun terlalu biasa baginya. Hingga akhirnya, muncul boneka rajut dengan bentuk lucu dan unik yang langsung membuat Aliyah tertarik untuk segera membuatnya. Dari internetlah, dia belajar secara otodidak. Tidak hanya itu, dia juga mengikuti kursus merajut jika ada suatu lembaga yang menyelenggarakannya. Tak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut untuk menambah wawasan dan juga teman.

BISNIS DIMULAI

Bisnis boneka Amigurumi ini, dia mulai dengan modal sekitar Rp. 200.000,00 dari tabungannya. Uang tersebut digunakan untuk membeli satu paket hakpen dan benang yang mudah didapatkan di toko online atau di toko kain. Selain itu juga dibutuhkan jarum dan gunting. Sederhana memang, namun saat merajut tak boleh asal – asalan. “jika kita salah melihat pola / menghitung jumlah rajutannya, maka kita harus membongkar dan mengulangnya dari awal.” Tutur Aliyah.
Merajut membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal tersebut membuat Aliyah merasa tertantang dan semakin semangat menekuni hobi barunya. Hasil karya pertamanya adalah boneka mini kaktus. meskipun hasilnya belum sempurna, Aliyah tak menyerah dan tetap membuat karya yang lain. Yaitu tas selempang, bantal, dan topi. Dari berbagai karyanya tersebut, dia mulai berani mempostingnya di akun instagram miliknya yang bernama zaliyahcraft. Postingan tersebut berhasil menarik perhatian beberapa followernya. Mereka berminat untuk membelinya.
Hal tersebut membuat Aliyah semakin semangat memulai bisnis boneka amigurumi, dia berhasil membuat berbagai macam rajutan yang unik dan lucu. Tak hanya dari hasil imajinasinya, tetapi juga menerima pesanan dari para pelanggannya. Harganya pun beragam sesuai ukuran. Mulai dari Rp. 20.000,00 sampai Rp. 200.000,00.
Dari bisnis boneka rajut ini, Aliyah mendapat keuntungan sebesar Rp. 500.000 per bulan. Melihat kerja keras anaknya, lambat laun orang tua Aliyah luluh dan mendukung keputusan putrinya. Dia telah membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia mampu berbisnis meskipun tak melanjutkan kuliah. “Sebenarnya saya tak mengabaikan pendidikan, hanya saja, ini adalah passion saya yang ingin fokus dengan bisnis ini terlebih dahulu.” Ucap Aliyah.


Comments

Popular posts from this blog

PERAN OPINION LEADER DALAM SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA

SISTEM KOMUNIKASI DI PERKOTAAN

KEBERAGAMAN MEDIA MASSA DAN SEGMENTASINYA DI INDONESIA