MERAJUT MIMPI DARI BONEKA AMIGURUMI
oleh : Labibah Ninis Abiyu Ghinanda
(MOJOKERTO) - Aktivitas
merajut semakin digandrungi anak muda. Seni merajut boneka amigurumi misalnya.
Seni ini lebih dulu populer di Jepang hingga akhirnya mewabah dikalangan anak
muda Indonesia. Salah satunya Zahrotul Aliyah. Gadis 20 tahun yang tinggal di desa
Randubangu, kecamatan Mojosari, kabupaten Mojokerto tersebut telah menekuni
hobinya sejak 2017 lalu. Dari hobi merajutnya tersebut, dia merasa bahwa hasil
rajutannya memiliki nilai jual. Sehingga dia menjualnya melalui media sosial.
Ternyata banyak peminat.
Sebelum
menekuni bisnisnya ini, Aliyah adalah seorang alumni angkatan 2016 SMK negeri 1
Pungging. Setelah itu dia melanjutkan pendidikan di Universitas swasta di
Mojosari. namun tak lama, dia memutuskan keluar karena salah jurusan. Di tahun
berikutnya, dia diterima di Univeristas Islam Majapahit jurusan Ilmu
Komunikasi. Tetap saja, hal yang sama dilakukannya lagi, yaitu memilih berhenti
kuliah. “keputusan tersebut sebenarnya sangat sulit bagi saya, terutama orang
tua saya yang benar – benar menentang hal tersebut.” Tutur Aliyah.
Alasan
Aliyah memutuskan untuk berhenti kuliah adalah, karena dia merasa jurusan yang
dipilih tidak sesuai dengan passionnya. “dulu memang saya ingin kuliah
dijurusan itu dan juga ingin menuruti keinginan orang tua, tetapi saya orangnya
gampang bosan jika harus duduk lama di dalam kelas dan hanya mendengarkan
materi. Saya lebih suka langsung kerja.” Terang Aliyah
Banyak
resiko memang yang harus dihadapi ketika memutuskan berhenti kuliah. Apalagi
gelar sarjana juga masih menjadi prestise di jaman sekarang. Misalnya saja membuat
orang tua sedih dan kecewa. Selain itu juga menjadi bahan pembicaraan orang
lain.
Namun,
hal tersebut tak membuat Aliyah patah semangat dan malu. Justru menjadikan
dirinya termotivasi untuk membuktikan kepada orang tua dan semua orang bahwa
bisnisnya akan berjalan dengan baik meskipun tak melanjutkan kuliah.
INSPIRASI
Berawal
dari sisa benang wol milik kakaknya yang sudah tak terpakai. Keinginannya saat
itu adalah membuat lampu hias dari benang wol. Namun ternyata hasilnya tak
sesuai harapan. Berkali – kali dia mencoba, tetap saja tak berhasil. “rasanya
ingin menyerah saja saat itu, tetapi saya tak ingin benang itu sia – sia.” Ucap
Aliyah.
Kemudian
dia mencari di internet berbagai kreasi yang terbuat dari benang. Banyak sekali
kreasi – kreasi yang muncul namun terlalu biasa baginya. Hingga akhirnya,
muncul boneka rajut dengan bentuk lucu dan unik yang langsung membuat Aliyah
tertarik untuk segera membuatnya. Dari internetlah, dia belajar secara
otodidak. Tidak hanya itu, dia juga mengikuti kursus merajut jika ada suatu
lembaga yang menyelenggarakannya. Tak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut
untuk menambah wawasan dan juga teman.
BISNIS
DIMULAI
Bisnis
boneka Amigurumi ini, dia mulai dengan modal sekitar Rp. 200.000,00 dari
tabungannya. Uang tersebut digunakan untuk membeli satu paket hakpen dan benang
yang mudah didapatkan di toko online atau di toko kain. Selain itu juga
dibutuhkan jarum dan gunting. Sederhana memang, namun saat merajut tak boleh
asal – asalan. “jika kita salah melihat pola / menghitung jumlah rajutannya,
maka kita harus membongkar dan mengulangnya dari awal.” Tutur Aliyah.
Merajut
membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal tersebut membuat Aliyah merasa
tertantang dan semakin semangat menekuni hobi barunya. Hasil karya pertamanya
adalah boneka mini kaktus. meskipun hasilnya belum sempurna, Aliyah tak
menyerah dan tetap membuat karya yang lain. Yaitu tas selempang, bantal, dan
topi. Dari berbagai karyanya tersebut, dia mulai berani mempostingnya di akun
instagram miliknya yang bernama zaliyahcraft.
Postingan tersebut berhasil menarik perhatian beberapa followernya. Mereka
berminat untuk membelinya.
Hal
tersebut membuat Aliyah semakin semangat memulai bisnis boneka amigurumi, dia
berhasil membuat berbagai macam rajutan yang unik dan lucu. Tak hanya dari
hasil imajinasinya, tetapi juga menerima pesanan dari para pelanggannya. Harganya
pun beragam sesuai ukuran. Mulai dari Rp. 20.000,00 sampai Rp. 200.000,00.
Dari
bisnis boneka rajut ini, Aliyah mendapat keuntungan sebesar Rp. 500.000 per
bulan. Melihat kerja keras anaknya, lambat laun orang tua Aliyah luluh dan
mendukung keputusan putrinya. Dia telah membuktikan kepada orang tuanya bahwa
dia mampu berbisnis meskipun tak melanjutkan kuliah. “Sebenarnya saya tak
mengabaikan pendidikan, hanya saja, ini adalah passion saya yang ingin fokus
dengan bisnis ini terlebih dahulu.” Ucap Aliyah.
Comments
Post a Comment