Perjuangan Tanpa Balas Imbalan


NAMA           : MOCHAMMAD IQBAL MAULANA
PRODI           : ILMU KOMUNIKASI/A
SEMESTER  : III
NIM                : 51703050020
MATKUL      : DASAR-DASAR JURNALISTIK

Perjuangan Tanpa Balas Imbalan
Jasa dan kebaikan seseorang memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat. Karena pasti ada seseorang yang lebih mementingkan berbuat kebaikan untuk orang lain namun tidak mengharapkan imalan yang sama. Seperti yang dilakukan oleh Kakek Dasiman (85) kepada 5 anak dari adiknya yang menyekolahkan mereka semua hingga menikahkannya.
Kakekyang sehari-harinya berjualan krupuk rambak itu pernah mendidik 5 anak dari adiknya tanpa meminta imbalan sama sekali. Kakek Dasiman Dapat menyekolahkan 5 anak adiknya dari hasil uang berjualan nasi bungkus, setiap hari ia berjualan nasi bungkus di dekat stasiun dari pagi hingga malam untuk mencari uang demi membiayai pendidikan 5 anak dari adiknya, meskipun kakek Dasiman dari dulu tidak mempunyai anak dan istrinya juga sudah meninggal tetapi kakek dasiman menganggap mereka semua seperti anaknya sendiri.
Namun na’as saat  anak dari adiknya sudah menikah semua, mereka sudah tidak pernah mengunjungi kakek Dasiman lagiuntuk melihat keadaan dan kondisinya apalagi saat hari raya besar mereka tidak datang ke rumah kakek Dasiman untuk bersilaturahmi kini kakek Dasiman hidup sebatang kara.
“Saya sudah berjualan krupuk rambak selama 6 tahun, sebelumnya saya berjualan nasi bungkus di dekat rel kereta dan stasiun tetapi tempat itu sudah tidak membolehkan pedagang asongan/ keliling utuk berjualan di daerah tersebut. Saya tidak mempunyai anak, istri saya pun sudah meninggal tetapi saya pernah mengasuh 5 anak dari adik saya hingga lulus sekolah saya mengasuh pun tidak mau dibayar karena saya ikhlas mengasuh mereka hinga mereka menikah tetapi anak yang saya asuh tidak pernah datang lagi ke saya, tetapi saya bersyukur kepada sang kuasa masih tetap memberikan kemudahan kepada saya untuk mencari makan,” kata Pak Dasiman, saat berbincang dengan saya, Sabtu (01/12/2018).
Awal mula Pak Dasiman berjualan krupuk rambak karena dagangan nasi bungkus nya semakin hari semakin sepi akhirnya ia memilih untuk berjualan krupuk rambak meskipun harga dan pendapatannya tidak seberapa tetapi ia tetap bersyukur karena dari hasil jualannya tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Saya tetap bersyukur mas masih diberikan kemudahan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup   meskipun pendapatan saya tidak seberapa kadang 30 ribu kadang 100 ribu saya tetap bersyukur kepada sang kuasa apapun perkejaan saya dan berpapun hasil yang saya dapatkan saya tetap bersyukur akan itu halal, “sambungnya”.
Bagi Pak Dasiman seberapapun pendapatan yang ia dapat ia tetap bersyukur kepada sang kuasa karena masih diberikan kemudahan untuk mencari uang agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mendapatkan kehidupan yang layak meskipun ia hidup sendirian diumurnya yang sekarang.

Comments

Popular posts from this blog

PERAN OPINION LEADER DALAM SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA

SISTEM KOMUNIKASI DI PERKOTAAN

Konglomerasi Media di Indonesia